Cirebon, tukahijau.com – Rumah Sakit Cirebon Pertamina (RS) akhirnya memberikan pernyataan resmi setelah munculnya kasus pelecehan seksual yang diduga terjadi di lingkungan rumah sakit. Kasus ini menyeret seorang perawat dengan inisial DS (31) sebagai pelaku yang dicurigai, dengan korban remaja berusia 16 tahun.
Direktur Rumah Sakit Cirebon Pertamina, Hendry Suryono, menekankan bahwa partainya sepenuhnya menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan akan memberikan dukungan penuh untuk langkah -langkah yang diambil oleh polisi.
“Saat ini proses investigasi sedang berlangsung di ranah penegakan hukum. Kami menghormati otoritas polisi dan akan sepenuhnya mendukung proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk bekerja bersama secara proaktif dengan pihak terkait untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bagi semua pihak,” kata Hendry dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikutip pada hari Senin (12/5/2025).
Selain itu, Hendry mengatakan bahwa perawat yang dicurigai dari para pelaku dalam kasus ini tidak lagi bekerja di Rumah Sakit Cirebon Pertamina sejak 30 April 2025.
Selain itu, rumah sakit juga memastikan bahwa itu akan memberikan dukungan bagi para korban dan keluarga mereka, termasuk dalam bentuk bantuan psikologis dan bantuan hukum, sambil mempertahankan prinsip -prinsip kerahasiaan dan privasi.
“Kami memastikan bahwa para korban dan keluarga mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan, termasuk bantuan psikologis dan bantuan hukum,” tambah Hendry.
Sementara itu, Polisi Kota Kota Cirebon terus menyelidiki kasus ini. Kepala Kepolisian Kota Cirebon, AKBP Eko Iskandar, mengatakan bahwa sampai sekarang partainya telah memeriksa 11 saksi, yang terdiri dari empat orang dari para korban dan tujuh dari rumah sakit.
“Sejauh ini kami telah memeriksa 11 saksi. Kami juga akan mengeksplorasi CCTV untuk memperkuat bukti, meskipun insiden ini telah berlalu beberapa bulan,” kata Eko.
Diketahui, dugaan pelecehan terjadi pada 21 Desember 2024, tetapi hanya dilaporkan kepada polisi pada 5 Mei 2025.
“Kami meminta doa sehingga kami dapat menyelesaikan kasus ini. Kami berkomitmen untuk bekerja secara profesional dan transparan,” kata Eko.
Untuk mendukung pemulihan korban, polisi juga akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga seperti psikolog, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) regional, serta pihak terkait lainnya.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, dan rumah sakit dan polisi menekankan pentingnya prinsip anggapan tidak bersalah dalam proses investigasi untuk penciptaan keadilan bagi semua pihak.
Sumber: Detikcom
Berita Olahraga
Berita Olahraga
Anime Batch
News
Pelajaran Sekolah
Berita Terkini
Berita Terkini
Jadwal pertadingan malam ini
Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.