Koleksi -Kondong, cara paling efektif untuk menyatukan masyarakat adalah tidak melalui pertemuan selama berjam -jam atau membosankan webinar. Tapi cukup dengan tali, batang, dan tentu saja, umpan padat. Itulah yang terjadi di Batam, pada hari Minggu (7/20/2025), ketika walikota Batam, Amsakar Achmad, secara resmi membuka perikanan Ngarong ke -5 dalam kerangka hari Layanan Masyarakat Angkatan Udara ke -78.
Acara ini berlangsung di Teluk Mata Fish Beach, Nongsa, tempat yang, ketika dilihat dari namanya, jelas cocok untuk menjadi panggung drama laut dan dialog nasional yang dipilih garam. Tidak kurang dari 130 peserta mengambil bagian dalam kompetisi pengait di laut yang dipegang oleh Angkatan Udara Hang Batam, dikombinasikan dalam suasana keluarga yang tidak menguntungkan.
“Atas nama Pemerintah Kota Pribadi, Keluarga, dan Batam dan BP Batam, saya memberi selamat Layanan Angkatan Udara ke -78 kepada keluarga Lanud Lanud. Kami menghargai kontribusi nyata Lanud dalam melindungi wilayah udara dan membangun sinergi dengan berbagai partai di daerah tersebut,” kata Amsakar.
Pernyataan itu bukan hanya pembicaraan kecil. Amsakar juga menyebut Fishing Ngarong sebagai “kegiatan yang paling bersemangat dan kuat” karena mampu membangkitkan antusiasme bersama.
Untuk Amsakar, ini bukan hanya kompetisi pancing. “Kegiatan ini tumbuh dari kerja sama timbal balik, menghadirkan semangat berbagi, dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Ini adalah kunci untuk membangun Batam: kolektivitas dan sinergi,” katanya.
Dan ternyata, wali tidak hanya datang untuk membuka. Dia juga membawa ide itu: menjadikan Fishing Ngarong sebagai agenda pariwisata resmi kota Batam. “Tahun depan saya berharap kegiatan ini akan memasuki kalender pariwisata … dapat melibatkan influencer, media sosial, dan bahkan peserta dari luar wilayah dan luar negeri,” katanya penuh visi.
Lucunya, dapat dikatakan, ini adalah strategi branding termurah namun efektif. Memancing, tetapi hasilnya bukan hanya ikan, tetapi juga citra kota yang ramah, kegembiraan, dan penuh daya tarik.
Sementara itu, Letnan Kolonel PNB Hendro Sukamdan dari Lanud Hang Nadim mengingatkan pentingnya fungsi kegiatan ini sebagai simbol layanan. “Tradisi memancing Ngarong yang kami adopsi hari ini tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga mendukung pariwisata dan memperkuat ikatan sosial,” katanya.
Dia juga menekankan, “Kami tidak hadir untuk membatasi, tetapi memastikan keselamatan dan kenyamanan bersama,” terutama karena wilayah tersebut merupakan zona penerbangan untuk Bandara Hang Nadim.
Seperti biasa, acara ini tidak dapat dipisahkan dari pesan keselamatan. “Komite harus waspada dan memperhatikan aspek keamanan dengan baik,” kata Amsakar.
Jika dalam sejarah diplomasi kita mengenali “diplomasi nasi goreng” atau “diplomasi pingpong”, mungkin Batam dapat memicu “diplomasi kait”. Karena dari memancing Ngarong, kita tahu: apa yang dilemparkan bukan hanya umpan, tetapi juga semangat sinergi yang mengalir tanpa batas.
Laporan: Yuyun | Editor: Fikri
Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan media Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Berita Olahraga
Berita Olahraga
News
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Teknologi
Seputar Teknologi
Drama Korea
Resep Masakan
Pendidikan
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.