Dari Kampus ke Outlet: Siswa Univ Majalengka Berhasil Membuat Es Teler Kabita Viral ‘Seember 10 Ribu’

Majalengka, tukuijaja.com – Untuk pecinta ES Teler, nama ES Teler Kabita dari Majalengka Regency, Jawa Barat, sekarang menjadi topik pembicaraan yang hangat.

Bukan hanya karena viral dengan jargon “dalam ember hanya sepuluh ribu”, tetapi juga karena ramuan ini lahir dari tangan dingin mahasiswa Universitas Majalengka yang berhasil mengubah ide -ide sederhana menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

ES Teler Kabita telah hadir sejak Januari 2025. Dalam sembilan bulan, merek minuman segar ini berhasil membuka empat outlet di Duchy, Majalengka Kota, dan Sindangkasih. Antusiasme komunitas itu luar biasa – tidak jarang pembeli bersedia mengantri lama di bawah terik matahari untuk dapat menikmati selera es virus ini.

Fiki Mulya Akas, mahasiswa semester ke -8 dari Program Studi Administrasi Publik FISIP di Universitas Majalengka serta salah satu pemilik, mengatakan bahwa keunikan utama ES Teler Kabita berada dalam kelimpahan Cream Moler yang merupakan ciri khasnya.

“Yang paling penting dari ES Teler ini adalah Cream. Kami memaksimalkannya sehingga berbeda dan dapat diterima oleh pelanggan,” Fiki menjelaskan ketika bertemu pada hari Sabtu (9/13/2025).

Selain krim, Kabita Ice Teler juga dilengkapi dengan lima jenis jeli, jeli rumput, pacar, dan topping buah segar seperti nangka, alpukat, dan durian. Plus, kemasan unik dalam bentuk cangkir bundar transparan besar membuatnya dikenal sebagai seler es bucket 420 mL.

Menariknya, seluruh tim di belakang ES Teler Kabita adalah orang -orang muda Gen Z, kebanyakan dari mereka masih mahasiswa. “Sekarang ada 20 karyawan, semua anak muda, banyak yang masih di perguruan tinggi dan lepas. Jadi bekerja di Kabita fleksibel, tidak harus penuh di sini,” tambah Fiki.

Fiki mengatakan, keberhasilan Kabita ES Teler tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang untuk mencoba berbagai bisnis kuliner berbasis rumah dengan keluarga. Sekarang, dengan merek viral, mereka berencana untuk memperluas ke luar Majalengka.

“Pada tahun 2026 kita akan keluar Majalengka. Bagi Majalengka itu sendiri target maksimum 6 outlet. Bulan depan, Bersedia Tuhan, cabang -cabang terbuka di Jatiwangi,” katanya secara optimis.

Untuk pelanggan, keunikan dan kelimpahan krim membuat Kabita ES Teler memiliki pesona sendiri. “Rasanya enak, krimnya banyak, bukan dari santan. Intinya berbeda dari teller es lainnya,” kata Adizha Ridhinanti, seorang penduduk Gung Sari Kasokandel.

Kehadiran Kabita ES Teler adalah bukti yang jelas bahwa kreativitas siswa dapat melahirkan inovasi bisnis yang tidak hanya viral, tetapi juga pekerjaan terbuka untuk sesama anak muda di Majalengka.

(ECHA)