Bp batam, vteam, dan uncollective membawa semangat persahabatan asean-kutipan

Koleksi – Terkadang diplomasi antar negara tidak selalu harus melalui meja negosiasi atau ruang pertemuan yang didinginkan udara. Terkadang cukup melalui ladang bola voli, keringat, dan tawa bersama. Itulah yang dirasakan di Sporthall Temenggung Abdul Jamal, Batam, ketika BP Batam, Vteam, dan Singapura yang tidak kolektif membuka pertandingan ramah voli pria dan wanita pada hari Sabtu (4/10/2025).

Acara dua hari yang diadakan pada 4-5 Oktober 2025 bukan hanya masalah siapa yang menang, tetapi lebih banyak tentang bagaimana Batam dan Singapura melemparkan bola masing -masing alih -alih bola panas. Dalam konteks regional, momen ini terasa manis karena menegaskan bahwa kolaborasi lintas -negara tidak selalu dibungkus dalam formalitas; Terkadang cukup dengan net, bola, dan sportifitas.

Pertandingan ini secara resmi dibuka oleh Ariastuty Sirait, anggota/wakil untuk Layanan Publik BP Batam yang juga menjabat sebagai manajer tim voli BP Batam. Dalam sambutannya, Ariastuty menekankan pentingnya olahraga sebagai jembatan hubungan antar lembaga dan juga antar negara.

“Pertandingan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan, tetapi juga bentuk kolaborasi yang nyata, saling menghormati, dan membangun hubungan positif antara Batam dan Singapura,” katanya.

Kegiatan ini adalah bagian dari Seri Hari Bak Bakti BP ke -54, yang jatuh pada tanggal 26 Oktober. Namun, lebih dari sekadar memperingati ulang tahun, pertandingan ini adalah cara bagi BP Batam untuk menanamkan nilai kebersamaan dan solidaritas di tengah -tengah dinamika kerja.

Batam memang dikenal sebagai bidang strategis yang sibuk dengan urusan ekonomi dan investasi, tetapi kadang -kadang, penting juga untuk menyediakan ruang bagi hal -hal yang lebih manusiawi: seperti semangat kebersamaan di lapangan olahraga.

Kehadiran wakil konsul Singapura di Batam, Bynes Lau, adalah suatu kehormatan. Pada kesempatan itu, ia menyatakan penghargaannya kepada BP Batam yang terus membuka jalur komunikasi positif dengan berbagai pihak di Singapura. Diplomasi, katanya, tidak harus kaku; Justru melalui kegiatan olahraga seperti ini, hubungan yang baik dapat tumbuh lebih alami.

Dari sisi pengunjung, manajer vteam, May Leon, juga terlihat antusias. Dia mengaku senang bisa merasakan suasana pertandingan di Batam.

“Sudah satu setengah tahun sejak terakhir kali kami berkompetisi dengan tim BP Batam. Sangat menyenangkan akhirnya bisa kembali ke Batam dan merasakan semangat kompetisi yang sehat dan penuh persahabatan,” kata May Leon dengan wajah berkilau.

Lebih dari sekadar pertandingan, acara ini menjadi ruang pertemuan bagi dua budaya yang secara geografis dekat, tetapi sering dipisahkan. Batam dan Singapura, dua daerah yang dihubungkan oleh laut, sekarang dipersatukan lagi oleh bola voli-simbol sederhana bahwa hubungan antar negara juga dapat dipertahankan melalui hal-hal yang ringan, menyenangkan, tetapi bermakna.

BP Batam berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas, tidak hanya di bidang ekonomi dan sosial, tetapi juga dalam membangun semangat kebersamaan silang. Di tengah -tengah dunia yang semakin berubah, kolaborasi hangat seperti ini bisa menjadi bentuk “diplomasi lunak” yang paling efektif: menghubungkan hati sebelum membahas minat.