Koleksi -Ketika sampai pada Batam, orang biasanya ingat belanja murah di mal bebas pajak atau feri yang akan ke Singapura. Tapi kali ini, sorotan bukan masalah berbelanja, melainkan tentang bagaimana kebiasaan Batam menjadi “pagar besi” yang secara langsung menghadap dengan upaya penyelundupan. Dari metamfetamin, emas, ke iPhone yang digunakan, semuanya mencoba mengembara. Hasilnya? Ditangkap juga.
Kepala Kantor Bea Cukai dan Bea Cukai Main Batam Tipe B, Zaky Firmansyah, sampai ia harus muncul tiga kali kepada publik hanya untuk menjelaskan satu hal, Batam bukan supermarket.
Penangkapan pertama terjadi di Bandara Hang Nadim, 17 September 2025. Seorang penumpang dari Aceh, Mr (36), mengambil jet super udara dengan koper yang ternyata bukan hanya ganti pakaian.
“Dari hasil pemeriksaan ditemukan grup narkotika I ketik metamfetamin (SAYA) dengan berat 1.018 gram dengan jeans terlipat,” jelas Zaky (1/10/2025).
Mr mengakui bahwa dia hanya seorang kurir, katanya, diundang oleh rekannya K. tetapi, drama ini tidak berhenti di situ. Melalui pengiriman kontrol dengan BNNP KEPRI, petugas diamankan di Pulau Kasu sebagai pengontrol. Ancaman hukuman? Berat. UU No. 35/2009 Jelas: Kalimat Kematian atau Penjara Kehidupan.
Kasus kedua muncul di pelabuhan Ferry Batam Center, 22 September 2025. Seorang pria, EA (32), ditemukan memiliki perut buncit yang bukan karena makan nasi padang. Dari belakang korset, tertangkap ada 145 pc 2.575 gram perhiasan emas. Nilai totalnya? RP4.8 miliar. Negara bisa kehilangan RP1,7 miliar.
“EA mengklaim hanya sebagai kurir yang diceritakan oleh seseorang dengan inisial MJ dengan pengembalian RP3 juta,” kata Zaky. Tiga juta untuk miliaran risiko-jika Anda memikirkannya, rasionya membuat Anda menggelengkan kepala.
Tindakan ketiga lebih absurd. Di pelabuhan Roro Telaga Puncgur, 27 September 2025, petugas menemukan 797 unit iPhone yang digunakan dari berbagai seri (11, 12, 13) dalam dua koper dan empat kantong. The Culprit, Rs (36), seorang penduduk Tanjungpinang, hanya mengaku sebagai “pengiriman” dengan upah Rp24 juta. Nilai total barang yang diselundupkan ini adalah Rp3,2 miliar, potensi kerugian negara adalah RP1 miliar.
“Untuk para pelaku, kendaraan, bersama dengan semua bukti kemudian dibawa ke Batam BC KPU. Saat ini kasus telah diangkat ke tahap investigasi,” kata Zaky.
Kebetulan tindakan ini bertepatan dengan Hari Bea Cukai ke -79 (1 Oktober 2025). Cocokkan slogan: Menonton yang sulit, melayani yang tulus. Faktanya, “tangguh” memang perlu bekerja bersama, dari kantor TNI, Polri, jaksa penuntut, ke masyarakat.
“Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang telah ditetapkan sejauh ini. Kami berharap kerja sama yang baik ini dapat terus ditingkatkan,” pungkas Zaky.
Kalau dipikir -pikir, kisah penyelundupan di Batam selalu memiliki pola yang sama: ada kurir yang mengatakan “hanya memberi tahu,” ada miliaran yang membuat Anda ngiler, dan ada negara -negara yang hampir ditipu. Untungnya, kali ini masih bisa dicegat. Jika tidak? Bisa jadi Batam semakin diberi label tidak lagi “surga perbelanjaan,” tetapi “jalur emas” untuk mafia lalu lintas laut.
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door
Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.