Dari PSU hingga aspirasi kantor baru, KPU Tasikmalaya membagikan dana Rp 2,2 miliar kepada pemerintah daerah – kutipan

Koleksi – Di negara ini, uang negara yang kembali sering dianggap sebagai langkah heroik – meskipun seharusnya seperti itu. Tapi tetap saja, langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya layak mendapatkan jempol. Bayangkan, sisa anggaran pemungutan suara (PSU) Pilkada 2024, yang nilainya hingga Rp 2,2 miliar, dikembalikan ke Departemen Keuangan Regional. Dan bukan hanya transfer rahasia, tetapi ada upacara resmi di paviliun baru, Senin malam, 22 September 2025.

Acara ini menjadi tontonan yang serius tetapi juga penuh dengan simbol. Present Tasikmalaya Bupati, Cecep Nurul Yakin, jajaran Forkopimda, kepada Komisaris KPU. Ketua Tasikmalaya KPU, Ami Imron Tamami, dalam pidatonya mengatakan, pengembalian dana ini adalah bagian dari transparansi publik.

“Kami telah menyelesaikan semua tahap pemilihan, termasuk PSU yang berjalan dengan lancar dan kondusif. Evaluasi dan Diskusi Kelompok Fokus (FGD) telah dilakukan, dan kami akan menyampaikan hasilnya sebagai rekomendasi kepada KPU Indonesia untuk meningkatkan implementasi pemilihan di masa depan,” kata AMI.

Total anggaran pemilu 2024 di Tasikmalaya mencapai lebih dari Rp 39,5 miliar. Setelah semuanya selesai, ada sisa RP 2.256.968.213. Uang ini sebenarnya telah dimasukkan dalam akun Departemen Keuangan Regional sejak 21 Agustus 2025. Namun, KPU memilih untuk membuat upacara formal sebagai tanda penghormatan terhadap mekanisme pemerintahan.

“Kami menghargai kinerja KPU yang tidak hanya berhasil mengatur pemilihan, tetapi juga menunjukkan integritas dalam manajemen anggaran. Ini adalah bentuk sinergi positif antara penyelenggara pemilihan dan pemerintah daerah,” kata CECEP.

Tetapi ada catatan lain yang tersimpan oleh KPU. Mereka tampaknya masih belum memiliki kantor permanen. Selama waktu ini, operasi lembaga pemilihan ini mengendarai di gedung sewa.

Ami Imron Tamami menyatakan harapannya bahwa pemerintah daerah dapat membantu membawa kantor permanen yang layak. CECEP juga mengakui bahwa kebutuhan ini telah memasuki radar prioritas. Meski begitu, dia juga mengatakan bahwa anggaran masih sangat tersedot untuk pemulihan dan infrastruktur pasca-bencana.

Bagi mereka yang lupa, pemilihan regional Tasikmalaya 2024 sangat bersemangat karena perselisihan. Mahkamah Konstitusi memutuskan PSU setelah membatalkan kemenangan pasangan itu Ade Sugianto -iip Miftahul Paoz. Akibatnya, pasangan Cecep Nurul Yakin -asep Sopari Alayubi menang di PSU dan akhirnya diresmikan pada 4 Juni 2025.

Proses PSU dipantau dengan ketat oleh Bawaslu dan pasukan keamanan sehingga tidak ada yang akan bermain nakal.

Pengembalian Rp 2,2 miliar lebih dari sekadar angka. Dia menjadi simbol kedewasaan demokrasi lokal di Tasikmalaya. Dari panasnya perselisihan, hingga manisnya resolusi, KPU dan pemerintah daerah keduanya menunjukkan integritas.

Siapa tahu, langkah ini adalah contoh untuk daerah lain: pemilihan dapat jujur, transparan, dan ekonomis, meskipun jalannya terkadang penuh dengan drama.