Ahy menggambarkan lima strategi infrastruktur nasional prioritas di ICI 2025

Jakarta, tintahijau.com – Menteri Koordinasi untuk Infrastruktur dan Pembangunan Regional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan lima prioritas utama dari Strategi Infrastruktur Nasional dalam pidato pembukaan Konferensi Internasional tentang Infrastruktur (ICI) 2025 yang diadakan di Jakarta International Center Center (JICC), Rabu (11/6/6/20).

“Sebagai menteri yang terkoordinasi, saya memiliki kehormatan serta tanggung jawab untuk memastikan bahwa visi ini direalisasikan dalam tindakan konkret,” kata Ahy di depan ribuan peserta dari dalam dan luar negeri.

Lima prioritas yang diajukan oleh ahy meliputi:

1. Infrastruktur Keamanan Makanan dan Air

Pemerintah merehabilitasi lebih dari 2,5 juta hektar irigasi, membangun bendungan multifungsi, memperluas fasilitas penyimpanan dingin, dan memperkuat agro-logistik untuk mendukung kemandirian makanan dan air.

2. Energi bersih dan terbarukan

Pemerintah mempercepat pembangunan PLT, PLTA, pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan limbah-ke-energi, termasuk elektrifikasi pedesaan dan pengembangan jaringan pintar. Dalam ruptl 2025-2034, 76% dari kapasitas 69,5 GW tambahan ditargetkan berasal dari energi terbarukan.

3. Konektivitas yang adil dan terintegrasi

Pengembangan transportasi terintegrasi – Kereta, jalan, pelabuhan dan bandara – berfokus pada Indonesia timur. Infrastruktur digital juga merupakan prioritas sebagai pentingnya koneksi broadband.

4. Kota yang layak huni dan tangguh

Menyambut 2045, pemerintah berfokus pada perumahan yang terjangkau, pembangunan berbasis transit, bangunan hijau, pengendalian banjir, dan kualitas udara. Di pantai utara Jawa, program perlindungan pantai dari penurunan tanah dan peningkatan air laut mulai dijalankan.

5. Reformasi Pembiayaan Infrastruktur

Pemerintah mengembangkan ekosistem pembiayaan infrastruktur berkelanjutan melalui PPP, obligasi hijau, keuangan campuran, dan skema kerja sama internasional, termasuk dan antara dan mitra global.

Ahy menekankan bahwa lima prioritas dikoordinasikan di seluruh kementerian, mulai dari ATR/BPN, PUPR, transportasi, hingga Kementerian Transmasi, untuk pengembangan komprehensif dan dampak yang signifikan.

“Infrastruktur tidak cukup hanya untuk ada – ia harus menyatukan bangsa, membuka peluang, dan meningkatkan kemakmuran,” kata Ahy.

Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh ribuan peserta dari 26 negara, termasuk delegasi dari Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Cina, dan negara -negara Asia lainnya. Juga hadir adalah lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, ADB, IFC, dan investor besar seperti Macquarie dan GIC.

ICI 2025 menjadi tahap penting untuk kolaborasi global dalam mendorong pengembangan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia dan wilayah.