Mekkah, ticeJau.com – Kementerian Agama (Kemenag) memberikan penjelasan resmi mengenai jumlah peziarah Indonesia yang dipaksa untuk berjalan selusin kilometer dari Muzdalifah ke Mina. Direktur Jenderal Haji dan Umrah (Phu) dari Kementerian Agama, Hilman Latief, mengakui keterlambatan dalam proses evakuasi jemaat.
Hilman menjelaskan bahwa kepergian jemaat dari Muzdalifah ke Mina pada dasarnya adalah sesuai dengan ketentuan pemerintah Arab Saudi, yang dimulai pada 23,35 waktu Arab Saudi (adalah target 10 tahun. Hering.
“Secara umum, kepergian jemaat dimulai tepat waktu. Namun, karena berbagai hambatan, proses evakuasi sedikit tertunda dan Muzdalifah hanya dinyatakan kosong pada 09.40 adalah,” kata Hilman dalam pernyataan resmi Kementerian Agama di Mekah, Sabtu (7/6/2025).
Dia mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan. Pertama, jadwal operasional bus tidak berjalan secara konsisten karena banyak unit yang beroperasi dan panjang antrian. Setelah 00.00 masih, banyak keberangkatan bus tidak sesuai dengan rencana di lapangan.
“Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di antara para peziarah,” katanya.
Faktor kedua adalah keterlambatan rotasi bus dari Mina ke Muzdalifah karena kepadatan lalu lintas. Hal ini menyebabkan jemaat kelelahan karena terlalu lama menunggu di tengah -tengah kondisi fisik yang telah menurun setelah Wukuf di Arafat.
“Beberapa peziarah akhirnya membuka pintu keluar di Muzdalifah dan memilih untuk berjalan ke Mina, sehingga ada gerakan spontan yang sulit dikendalikan,” kata Hilman.
Menurut Hilman, pada hari Jumat pagi (6/6/2025), situasinya lebih kompleks karena banyak penyembah dari berbagai maktab memutuskan untuk berjalan karena takut tidak diangkut segera. Dalam kondisi psikologis ini, Komite Pengorganisasian Haji Arab Arab Saudi (PPIH) memutuskan untuk membebaskan beberapa peziarah, dengan banding khusus sehingga peziarah lansia dan perahu tinggi (RISTI) masih menunggu pickup bus.
“Pergerakan peziarah pejalan kaki sebenarnya memperburuk kemacetan di jalan setapak bus antar -jemput. Kami telah menerima permintaan dari Saudi dan Syarikah Kemenhaj untuk berhenti berjalan, tetapi pada waktu itu tidak dikendalikan, “kata Hilman.
Untuk mengatasi situasi ini, PPIH segera mendirikan koordinasi darurat dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi Arab. Pada pukul 3:12 adalah, permintaan resmi dikirim sehingga pengiriman bus ke Muzdalifah segera dipercepat.
Selain itu, PPIH juga meminta dukungan logistik untuk peziarah, seperti air minum, makanan ringan, serta payung atau pelindung panas. “Alhamdulillah, pada pukul 08.50 adalah, empat wadah bantuan tiba di lokasi para peziarah Indonesia di Muzdalifah,” katanya.
Menutup pernyataannya, Hilman menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh jemaat. Dia menekankan bahwa partainya akan melakukan evaluasi menyeluruh sehingga insiden serupa tidak terjadi di masa depan.
Dapatkan berita terbaru dan kejutan menarik dari tumaniii.com, klik Di Sini Dan Klik ini
Berita Olahraga
Berita Olahraga
Anime Batch
News
Pelajaran Sekolah
Berita Terkini
Berita Terkini
Jadwal pertadingan malam ini
Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.